Subnetting IPV4

SUBNETTING IPV4

Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memcahkan jaringan menjadai beberapa subjaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya digunakan unutk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network administrator dfalam bekerja.

sumber : tutorialaja.com


Alamat IP : Alamat numerik logis yang ditetapkan ke setiap komputer, printer, sakelar, router atau perangkat lain apapun yang merupakan bagian dari jaringan berbasis TCP/IP

Subnet : Bagian terpisah dan dapat diidentifikasi dari organisasi jaringan, biasanya diatur di satu lantai, bangunan atau geografis lokasi

Subnet Mask : Angka 32-bit yang digunakan untuk membedakan jaringan komponen alamat IP dengan membagi alamat IP ke dalam jaringan alamat dan alamat host

Jenis IP Adress

1. Private IP Address

Jenis IP Address ini digunakan pada perangkat untuk jaringan berskala lokal yaitu LAN. Maka dari itu, jenis IP Address ini tidak dikenal pada jaringan internet global.

2. Public IP Adress

public IP Address bisa diakses dengan jaringan internet dan bisa dimiliki oleh semua perangkat. Range IP Private, di antaranya:

Kelas A, 10.0.0.0 - 10.255.255.255

Kelas B, 172.16.0.0 - 172.31.255.255

Kelas C, 192.168.0.0 - 192.168.255.255

Fungsi IP Address ini utamanya untuk menangani koneksi antar perangkat pengirim dan penerima melalui sebuah jaringan. Dengan adanya IP Address, perangkat-perangkat tersebut dapat menghubungkan situs web atau layanan lainnya di internet.

Tujuan Subnet

- Mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).

- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

- Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti (penimbunan) akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

CIDR (Classless Inter Domain Routing)

CIDR atau Classless Inter Domain Routing merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk mengefisiensi dalam pengalamatan alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan IP Address yang ada. CIDR juga dapat memungkinkan IP Address pada suatu kelas dapat menampung jumlah seperti kelas lainnya apabila dalam implementasinya terdapat penyesuaian atau penambahan host yang tidak terduga sebelumnya.Berikut table CIDR


Subnetting IP Adrres Kelas C

Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).

Pada tahap perhitungan, misalnyanya kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 berarti IP Addressnya menggunakan prefix length /26.
Yang pertama dilakukan adalah mengganti angka prefix menjadi 32 bit bilangan biner, maka jadinya 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu ganti 32 bit bilangan biner kedalam bentuk decimal.

A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya  :

Subnet

192.168.1.0

192.168.1.64

192.168.1.128

192.168.1.192

Host Pertama

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

Host Terakhir

192.168.1.62

192.168.1.126

192.168.1.190

192.168.1.254

Broadcast

192.168.1.63

192.168.1.127

192.168.1.191

192.168.1.255


Subnetting IP Address Kelas B

Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host 

A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.

Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . 

D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :

Subnet

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

Host Terakhir

172.16.63.254

172.16.127.254

172.16.191.254

172.16.255.254

Broadcast

172.16.63.255

172.16.127.255

172.16.191.255

172.16..255.255






Subnetting IP Adress Kelas A

Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi

11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi :

A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host. C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255

D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya :

Subnet

10.0.0.0

10.1.0.0

10.254.0.0

10.255.0.0

Host Pertama

10.0.0.1

10.1.0.1

10.254.0.1

10.255.0.1

Host Terakhir

10.0.255.254

10.1.255.254

10.254.255.254

10.255.255.254

Broadcast

10.0.255.255

10.1.255.255

10.254.255.255

10.255.255.255


Pengertian Subnet Mask

Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST.

REFERENSI